7 Masalah dan Kekurangan yang Saya Temukan Setelah Migrasi ke Fedora
Halo 👋
Saya sebelumnya adalah pengguna Kubuntu. Sudah hampir 4 tahun lebih saya menggunakan Ubuntu dengan KDE.
Saya merasa cukup nyaman dan produktif pakai Kubuntu.
Tapi, ada beberapa sebab yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk coba migrasi ke Fedora.
Mengapa Migrasi?
Alasan saya migirasi dan pingin install ulang laptop karena partisi root saya sudah full.
Dulu saya mengaolakiskan 40 GB untuk partisi root, tapi ternyata itu tidak cukup untuk main Docker.
Akhirnya, memutuskan untuk menginstall dan mempartisi ulang semuanya.
Sekarang partisi root saya 128GB+, semoga ini cukup buat install ini dan itu.
Saya memilih distro Fedora, karena ingin suasana baru. Sudah ‘bosan’ rasanya pakai distro berbasis debian hehe.
Selain itu, saya tertarik dengan DE Gnome..
..kata di Review-review Gnome ini sekarang sudah bagus.
Tampilan dan UX (User Experience) GNOME sudah ditingkatkan.
Apakah benar demikian?
Nanti kita lihat!
Fedora kebetulan menggunakan GNOME sebagai DE Default-nya.
Ini adalah info di System Settings pada laptop saya.
Saya menginstal Fedora di laptop kentang, keluaran tahun 2014. Namun, masih cukup buat ngejalanin GNOME.. soalnya saya sudah Upgrade RAM dan SSD.
Masalah di Fedora yang Saya Temukan
Masalah ini sebenarnya tidak sepenuhnya ada di Fedora, kebanyakan saya temukan masalah dari DE Gnome yang pakai Wayland.
Apa saja itu?
1. Hasil Recording Peek Ngeblank Hitam
Saya biasanya membuat konten dan mengambil rekaman screencast dengan aplikasi Peek.
Saat mau rekam layar dengan Peek, hasilnya blank hitam dan cuma kelihatan kursor saja.
Kira-kira seperti ini:
Menurut dugaan saya ini karena Peek belum support di sistem Wayland.
Masalah ini sudah dilaporkan ke Github Peek, tapi saya belum dapat solusi dari sana dan merasa masih belum sepenuhnya bisa digunakan di Wayland.
2. Simple Screen Recorder belum Support Wayland
Sama seperti kasus Peek, saya tidak bisa pakai aplikasi SimpleScreenRecorder di sistem Wayland.
Saat membukanya, keluar peringatan seperti ini:
Dari pesan peringatan ini, kita diminta untuk menggunakan X11 atau Xorg. 🤔
Solusi saat ini, saya ngerekam layar pakai OBS.
3. Share Screen nge-Blank Black
Saat meet dengan Google Meet, lalu ingin share semua screen. Hasil-nya blank. Cuma kelihatan layar hitam saja seperti hasil recording Peek.
Kira-kira seperti ini:
Tapi saya sudah menemukan solusinya: Solusi Share Screen Hitam di Gnome Wayland.
4. Shutter Belum Support Wayland
Aaarrrgg! 😖
Saya ga bisa pakai Shutter buat ngambil Screenshot dan ngedit hasil screenshot.
Ini adalah tools yang saya gunakan setiap hari saat membuat konten blog. Tapi saat ini belum support dipakai di sistem Wayland.
Biasanya saat saya menulis artikel..
Saya menggunakan Typora, lalu ambil screenshot dengan Shutter. Setelah itu edit-edit, dan kalau sudah selesai tinggal drag/drop ke Typora.
Tapi kini alur kerja saya berubah:
Ambil screenshot pakai Gnome Screenshot, buka hasil screenshot tadi dengan Shutter lalu di-edit. Saya rasa ini menghambat kerjaan saya. huft 😤
5. Nggak ada Preview Thumnail di Gnome Picker
Oke, ini memang masalah di Gnome.. bukan Fedora.
di Gnome, saat kita mau ambil file.. misalnya untuk di-upload ke Web, maka di sana tidak ada fitur buat nampilin Thumbnail seperti di KDE.
Bug ini sudah dilaporkan sejak tahun 2004, dan dengar-dengar baru mau diperbaiki sekarang.
Kita tunggu saja fitur ini.. 🤭
6. Gnome File Manager Masih Banyak Kekurangan
Mungkin ini karena efek saya terbiasa bekerja dengan KDE, jadi begitu pakai File Manager Gnome.. merasa seperti banyak yang kurang.
Apa saja kekurangan yang saya temukan:
- Di Gnome File Manager belum bisa split seperti di Dolphin KDE;
- Di Gnome File Manager nggak bisa rename file dengan klik tahan;
- Drag/Drop terasa kurang lancar di Gnome;
- Fitur pencarian file/folder di Gnome File Manager kadang terasa berat;
7. Software Center Kadang-kadang Ngelag
Software Center dipakai untuk install dan hapus software. Kalau di KDE biasanya pakai Discover.
Kadang-kadang Software center sering ngelag dan nggak menampilkan apapun.
Bisa jadi ini disebabkan karena jaringan yang kurang stabil. Masalah ini juga sebenarnya dialami di Discover KDE.
Akhir Kata..
Saya tahu masalah dan kekurangan ini bukan sepenuhnya ada di Fedora. Tapi aplikasi yang belum support Wayland.
Sejauh ini memang banyak aplikasi yang belum support menggunakan Wayland.
Mungkin saya harus balik dulu ke X11/Xorg, nanti kalau semua aplikasi yang saya pakai tiap hari sudah support Wayland.. bisa jadi akan pakai DE dengan Wayland lagi.
..dan kesimpulan dari saya:
Saya merasa lebih produktif menggunakan KDE dibandingkan Gnome. Mungkin setelah ini, saya akan coba Fedora rasa KDE hehe.
Menurutmu gimana?

Ahmad Muhardian Peternak Linux
Pengguna Linux sejak 2010. Founder of Petani Kode. Suka belajar hal baru dan menulis. Jika kamu suka dengan tulisan saya, silakan berikan dukungan biar semangat dan terus berkarya.