Berawal dari proyek hobi, Dindin Hernawan kini resmi merilis distro Linux racikannya yang diberi nama Xenta OS.
Xenta OS dikembangkan dari Linux Mint. Dindin Hernawan memilih Linux Mint, karena stabil. Ya, tidak diragukan lagi, saya juga sudah lama dan betah menggunakan Linux Mint.
Asal Nama Xenta OS
Xenta OS berasal dari kata X dan επτά (bahasa yunani yang artinya tujuh) x sendiri melambangkan untuk OS bertipe Linux, dan επτά diplesetkan menjadi kata enta meskipun itu beda artinya. sebagai bias dari permainan kata. Tujuh itu melambangkan Tujuan.
Kelebihan dari Xenta OS dibandingkan Linux Mint
Dikutip dari website Xenta OS, berikut ini kelebihannya yang tidak dimiliki Linux Mint:
Menyertakan berbagai konten lokal khas Indonesia.
Menyertakan berbagai aplikasi hasil karya para pecinta dan penggiat linux Indonesia.
Tersedia antarmuka menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga bisa lebih dimengerti oleh orang awam.
Screenshot Tempilan Xenta OS
Berikut ini tampilan Xenta OS yang cukup menawan. Dilihat dari segi Window Manager-nya, Xenta OS membuat dekorasi jendela yang hampir mirip dengan Windows 10. Hal ini akan membuat pengguna baru/awam mudah mengoperasikannya.
Saat ini Xenta OS hanya tersedia untuk prosesor 32-bit dengan versi 1.3.1-Jahitan3. Lingkungan Desktop yang digunakan adalah Cinnamon. Bila kamu ingin mencobanya, silakan langsung menuju website Xenta OS.